jln Masjid Raya, Baraya, Bontoala, Andalas, Makassar, Sulawesi Selatan
+62.411.313136 Fax: 0411 3654568
(jln Veteran, Utara Makassar)
Masjid Raya Makassar merupakan masjid terbesar ke-2 di Kota Makassar setelah Masjid Al Markaz Al Islami. Masjid Raya Makassar yang menempati lahan seluas 13.000 m2. Masjid Raya Makassar termasuk masjid terbesar di Asia Tenggara karena mampu menampung sekitar 60.000 jamaah, yang terdiri dari 10.000 jamaah ditampung pada bangunan utama, sedangkan 50.000 jamaah ditampung pada halaman masjid.
Lokasi Masjid Raya Makassar dapat dicapai dengan mudah karena berada di tengah-tengah kota. Dari Terminal Tamalatea, Anda dapat menggunakan angkutan umum (pete-pete) berkode B1 dan F1, sedangkan dari Pasar Baru Anda bisa menggunakan pete-pete berkode R.
Masjid ini dibangun pada tahun 1948 dan selesai pada tahun 1949. Masjid ini mengalami renovasi dari tahun 1999 hingga tahun 2005. Pertama kali dirancang oleh arsitek Muhammad Soebardjo setelah memenangi sayembara yang digelar panitia pembangunan masjid raya. Dibangun pada tanggal 25 Mei 1949. Dana awal pembangunan masjid hanya Rp. 60.000 (enam puluh ribu rupiah) yang diprakarsai K H Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone tahun 1947 dengan menunjuk ketua panitia KH Muchtar Lutfi, dua tahun kemudian diresmikan dengan menghabiskan biaya Rp1,2 juta rupiah pada tahun 1949.
Mesjid dua lantai di Jl. Bulusaraung ini menggunakan bahan bangunan sekitar 80 persen dari bahan baku lokal, memiliki dua menara setinggi 66,66 meter, daya tampung 10.000 jamaah dan fasilitas berupa perpustakaan, kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Masjid Raya Makassar, dibangun di atas lahan lapangan sepakbola Exelsior Makassar seluas 13.912 meter persegi yang dihibahkan untuk pembangunan masjid tersebut.
Masjid Raya Makassar dirombak total dari bentuk aslinya pada Februari 1999. Saat itu, Ketika Jusuf Kalla melontarkan ide perombakan besar-besaran masjid tersebut, muncul reaksi dengan tudingan sebagai kapitalis murni, dengan tuduhan akan mendirikan plaza di atas lokasi bekas bangunan masjid itu. Namun, seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan masjid sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur HZB Palaguna 9 Oktober 1999, maka Jusuf Kalla sebagai pebisnis membuktikan tekadnya untuk memperbarui bangunan dan model masjid tersebut.
Masjid Raya Makassar dilengkapi beberapa fasilitas, seperti tempat wudhu, area parkir, kamar mandi, perpustakaan, dan kantor MUI Sulawesi Selatan. Sedangkan fasilitas umum, seperti hotel, restoran, warung makan, pusat-pusat perbelanjaan, dapat Anda temukan dengan mudah di Kota Anging Mammiri ini.
Di Masjid ini juga terdapat Al-Quran raksasa, Alquran itu merupakan koleksi Yayasan Masjid Raya Makassar. Ukuran pastinya 1x1,5 meter persegi dengan berat 584 kg. Tebalnya 605 halaman lengkap berisi 114 surat. Ayat-ayat Alquran ditulis di atas kertas berkualitas khusus buatan Perum Peruri. Tinta yang dipakai menulis Alquran terbuat dari campuran tinta bak China dan cairan air teh kental teh fungsinya agar tinta tetap awet melekat pada kertas.
Sementara, tulisan ayat berwarna hitam menggunakan spidol khusus. Tinta disapukan menggunakan kuas khusus terbuat dari bambu. Dibutuhkan tinta belasan liter dan ratusan spidol untuk menulisnya, Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Alquran tersebut selama 12 bulan. Pencetusnya adalah Yayasan Al Asy’ariah Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah dan ditulis oleh KH Ahmad Faqih Muntaha. Setelah selesai ditulis, Alquran raksasa tersebut disimpan di tempat khusus terbuat dari kayu jati yang dikeringkan selama tujuh bulan agar tahan ratusan tahun.
Masjid raya kebanggaan muslim Makassar ini menjadi tempat dilaksanakannya untuk pertama kali perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun pada 1955 silam. Presiden pertama RI, Ir.Soekarno pernah singgah dan melaksanakan sholat Jumat di masjid ini di tahun 1957. Sedangkan mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini pada tahun 1967.
Masjid Ini juga mempunyai beragam aktivitas diantaranya, Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan Pengajian Rutin, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar, Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat, Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu. Juga di bulan Ramadhan Masjid akan lebih rame dari biasanya.
Jika suatu saat kita jalan-jalan ke Makassar rasa rasanya kurang jika tidak sholat di salah satu rumah Allah, Nah Masjid Raya Makassar adalah tempat yang cucok untuk kita bersujud menyembahNya di salah satu sudut bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar