Selasa, 26 November 2013

Masjid Jakarta Islamic Center (Jakarta, Indonesia)

Masjid Jakarta Islamic Center
Alamat : Jalan Kramat Jaya, Kec. Koja, Kota Jakarta Utara, 
Prov. DKI Jakarta 14260 Telp: 4413069 Fax: 44835349
 http://islamic-center.or.id/






Jakarta Islamic Centre (JIC) adalah sebuah lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta. JIC menempati lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak. Di daerah Jakarta Utara, tak jauh dari pelabuhan Internasional Tanjung Priuk,  terdapat sebuah tepatnya lokasi masjid yang cukup besar dan megah ini, dikenal dengan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre. Masjid ini juga merupakan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam  Jakarta alias Jakarta Islamic Centre (JIC). 






Luas Tanah                  : 109.000 m2

Status Tanah          :  SHM
Luas Bangunan          : 14.625 m2
Tahun Berdiri          : 2001
Daya Tampung Jamaah  : 20.680
No Telp/Faks          : 021 4413069 / 44835349 / 44.835.349

Fasilitas yang ada di Islamic Center Jakarta ini antara lain, Parkir, Taman, Gudang, Tempat Penitipan Sepatu/Sandal, Ruang Belajar (TPA/Madrasah), Toko, Aula Serba Guna, Koperasi, Perpustakaan, Kantor Sekretariat, Penyejuk Udara/AC, Sound System dan Multimedia, Pembangkit Listrik/Genset, Kamar Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah

Kegiatan di Masjid ini diantaranya, Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), Menyelenggarakan kegiatan sosial ekonomi (koperasi masjid), Menyelenggarakan Pengajian Rutin, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar, Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat, Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu.








Dulunya area ini punya masa lalu kelam. Sebelum dibangun, JIC adalah sebuat tempat yang dikenal dengan pusatnya wanita malam, mucikari dan para hidung belang dinamakan Kramat Tunggak. Area lokalisasi terbesar di Kramat Jaya, Jakarta Utara, bahkan,  kawasan ini disebut merupakan kawasan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara. 

Awalnya,  memang lokalisasi ini di resmikan oleh Ali Sadikin, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu melalui SK Gubernur DKI Jakarta No. Ca 7/I/13/1970 tanggal 27 April 1970. Gubernur menimbang  agar para wanita malam itu tidak merajalela dimana-mana dan terisolir dari lingkungan masyarakat.  Pada awal tahun pembukaannya pada 1970-an, terdapat kurang lebih 300 PSK dengan 76 mucikari. Jumlah ini terus bertambah dan semakin meningkat setiap tahunnya. 






Menjelang ditutupnya Kramat Tunggak pada 1999, terdapat 1.615 PSK yang dikendalikan oleh 258 mucikari. Di area ini, mereka membuat 277 unit bangunan dengan memiliki 3.546 kamar. Jumlah PSK yang membludak akhirnya menimbulkan masalah baru pada masyarakat sekitar. Saryono menjelaskan, para ulama dan masyarakat mendesak agar Lokres Kramat Tunggak segera ditutup. Akhirnya pada tahun 1998 dikeluarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No. 495/1998 tentang penutupan Lokres tersebut selambat-lambatnya akhir Desember 1999.







Pada 31 Desember 1999, Lokalisasi Kramat Tunggak secara resmi ditutup melalui SK Gubernur KDKI Jakarta No. 6485/1998. Setelah adanya konsultasi antar masyarakat sekitar, ulama, praktisi baik skala lokal, maupun regional bahkan internasional, akhirnya JIC dibangun pada tahun 2002. 


Jakarta Islamic Centre membuat perubahan yang signifikan dan mempengaruhi lingkungan sekitar. Ini sesuai dengan keinginginan warga yang menginginkan hidup dengan lingkungan yang aman dan nyaman. Beberapa warga di sekitar lokasi sangat bersyukur dengan perubahan yang terjadi di lokasi ini.









Selain sebagai sebuah masjid yang juga menjadi pusat kajian agama Islam, Jakarta Islamic Centre juga mulai dilengkapi dengan sarana pendidikan, bisnis, hingga wisma. Pembangunan wisma dimulai pada tahun 2007, dengan rencana luas lahan wisma 21.452 meter persegi. 

Wisma tersebut akan dibagi 3 gedung, yaitu gedung bisnis center dengan luas 5.653 meter persegi, convention hall atau balai pertemuan 4.582 meter persegi, dan hotel 11.217 meter persegi. Biaya pembangunan wisma ini sebesar Rp278 Miliar. Selain itu pada tahun 2004 juga dibangun gedung pendidikan dan pelatihan yang memakan biaya Rp59 Miliar dan dijadwalkan selesai pada tahun 2014

















Sedangkan visi dan Misi Islamic Jakarta Center adalah :

VISI
"Menjadi Pusat Peradaban Islam”

MISI

1. Mewujudkan pusat pengembangan sumberdaya muslim, pengkajian, data dan informasi, serta  budaya Islam di Jakarta yang bertaraf internasional.

2. Mewujudkan Pusat Pengembangan Islam Jakarta sebagai landmark dengan sosok fisik yang monumental, bernuansa Islami dimana Masjid sebagai sentrumnya.

Adapun tujuan didirikanya JIC adalah:

# Mewujudkan masjid yang makmur dan monumental sebagai sentrum pembinaan umat dan budaya Islam.

# Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sumberdaya muslim melalui dakwah, pendidikan dan pelatihan.

# Menyelenggarakan kegiatan pengkajian bagi pengembangan pemikiran dan wawasan Islami.

# Menyelenggarakan kegiatan pengembangan seni budaya Islam.

# Menyelenggarakan kegiatan pengembangan masyarakat dan layanan sosial.

# Menyelenggarakan kegiatan pengembangan data dan informasi Islam.

# Menyelenggarakan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis Islami.

# Mewujudkan tataruang lingkungan Jakarta Islamic Centre yang bernuansa Islami, indah, nyaman dan  monumental.





Mari mampir berkunjung ke JIC salah satu Masjid dimana Islam di kembangkan. Sholat dan beribadah di sini juga kita dapat mengelilingi bangunan Masjid nan megah ini. Bukan bangunannya yang luar biasa tapi syiar islam dan cahaya kebenaran yang memancar dari tempat ini, bak setelah gelap terbitlah fajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar